sejujurnya, aku tidak percaya wacana apapun tentang keabadian.
semuanya temporer kecuali ingatan.
ada—tumbuh—layuh—membusuk,
semuanya hanya proses.
tetapi ingatan tidak.
kita bisa memanggilnya kapanpun dan dimanapun ketika kita butuh.
dia selalu ada,
menyelinap di bawah bantalmu, di bawah tempat tidurmu, di pemakaman belanda tempatmu berkunjung atau di bawah jembatan sungai tengah kota dimana kamu menghabiskan soremu di sana.
dia adalah hantu.
dia adalah apapun yang kamu kehendaki dan apapun yang kamu coba usir pergi jauh–jauh.
dia adalah hantu,
hantu yang bisa kamu panggil kapanpun dan tidak bisa kamu usir.
hantu yang tidak bisa kamu usir,
bahkan jika kamu melakukan eksorsisme ke dalam kepalamu untuk mengursirnya.
verba volant, scripta manent.
mungkin juga salah,
atau justru sebaliknya.
sesuatu yang ditulis tidak akan pernah benar–benar hilang.
tetapi, bukankah tulisan adalah tempatnya bersembunyi?
entahlah, ini hanya racauan saja.
perasaan ini cukup campur aduk untuk membuatku merasa yakin dan berakhir dengan ketakutan yang tidak aku mengerti.